About

Senin, 16 Februari 2015

PERCIKAN DAMAI AIR TERJUN SIKULIKAP


Tersembunyi diantara pepohonan yang menjulang tinggi, terletak di dalam hutan tropis, pemandangan alam yang luar biasa akan di nikmati bagi siapa saja datang ke Objek wisata Alam ini. rintihan suara khas serangga hutan Akan menemani damai di dalam hutanya. percikan air yang bening terasa damai saat mengenai kulit. pesonanya dapat mengikat siapa saja yang datang kepadanya.

Pagi itu udara di medan terasa sangat panas ditambah dengan kebisingan hiruk-pikuk bunyian keleksoon dan suara kendaraan yang lalu lalang, memantapkan langkah kami untuk berangkat menuju salah satu objek witasa alam yang ada di kota sejuk dataran tinggi Kabupaten karo. Perjalaan dimulai dari medan sikitar pukul 10 pagi. Panas matahari pagi itu seperti terasa di atas ubun-ubun, menyengat menghantam kulit, udara kota medan yang panas mengawali perjalaan kami. Perjalaan dilakukan dengan menggunakan Sepeda motor, setelah mengisi Minyak kendaraan dan mengecek semua perlengkapan yang dibutuhkan, maka kami melakukan perjalaanan.

Setelah sekitar empat pulu lima menit menempuh perjalaan akhirnya sampai di sembahe, Kabupaten Deli Serdang. Lalulintas yang padat dari kota medan pagi itu menyebabkan kemacetan di beberapa tikungan yang menyempit dan jalan yang berlubang, tampak beberapa masyaratak sekitar dan pengguna jalan mengatur arus kendaran agar tidak terjadi kemacetan panjang, hal serupa memeng sering terjadi jika di akhir pekan, kebanyakan masyarakat Kota Medan menghabiskan masa libur akhir pekan ke dataraan tinggi karo, sehingga tidak heran pada hari libur arus kendaaaran saat padat dan macat.

Sebelum memasuki desa Sibolangit pertunjukan tikungan yang tajam dan pemandangan hutan tropis segera di mulai, badan yang tadinya gerah dan lengket karna berkeringat seketika hilang di hampas angin sejuk hutan tropis Desa Sibolangit yang masih terjaga. Sesekali penjual durian yang berada di kanan dan kiri jalan Sibolangit menggoda kru bidik untuk sekedar singgah mencicipi durian jualanyan. Tidak hanya buah durian saja yang dijual ada juga buah yang akan membuat anda terus tambah samapi perut kenyang bila menjadikanya lauk tambahaan pada saat makan, namanya Petai, petai tersebut merupakaan hasil kebun dari penduduk sekitar.

Melewati Bandar baru kami mulai bergoyang kekiri dan kekanan di atas sepeda motor saat  melintasi satu persatu kelok-kelok tikungan amoy yang saling berdekatan, memasuki kawasan ini kita akan dihidangkan dengan pemandangan pepohonan hijau dan asri pegunungan Bukit Barisan di Sibolangit yang menawan ditambah lagi dengan udara yang sejuk. Sesekali kru bidik mengurangi laju kecepatan sepeda motor untuk sekedar melihat dan menikmati indahnya pemandangan desa-desa yang tidak tersusun rapi dari atas tikungan amoy Bandar Baru.

 Melintasi gapura perbatasan antara Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo, udara dingin mulai menusuk sampai ketulang sum-sum. Baliho dan spanduk-spanduk bergantungan tidak rapi ada yang terpampang di pepohonan dan dipigiran jalan sehingga menganggu pandangan mata dan estetika wisata .

Tak jauh dari gapura selamat datang di Kabupaten Karo, mata kami tertuju pada salah satu pamlet bertuliskan Selamat Datang di Objek Wisata Air Terjun Sikulikap yang merupakan objek wisata yang akan kami akan kunjungi, beberapa meter dari pampelet tersebut terdapat warung-warung penjual jagung yang berbaris rapi, Kami memutuskan untuk berhenti sejenak di warung jagung tersebut.
Pintu masuk Air Terjun, tak jauh dari gapura selamat datang di Kabupaten Karo

Setelah beristirahat sejenak sekedar menghilangan lelah dan mengumpulkan tenaga sambil menikmati segelas teh manis panas dan jagung bakar yang terhidang di meja seraya memandang indahnya pemandangan alami dan beberapa monyet yang bergantungan di pohon dan sebagian ada juga di pinggir gubuk jagung seraya menggoda  untuk memberikan jagung yang sedang kami nikmati.

Tanpa berlama-lama bersistirahan kami melanjutkan perjlanaan menuju air terjun sukulikap, setelah meninitipkan Tas dan Sepedar motor, kami memasuki jalan setapak menuju air terjun, memasuki hutan, kami disambut dengan suara-suara serangga hutan, seakan-akan tahu dengan kedatangan kami. Pohon-pohon yang besar berdiri kokoh dan menjulang tinggi diantara tangga-tangga beton yang rapuh dan berlumut, menunjukkan bahwa hutan menuju air terjun sikulikap ini masih terjaga. sesekali kami juga di kejutkan dengan monyet-monyet yang melompat dari dahan pohon satu ke pohon lain sambil berteriak saling bersahut-sahutan.

Walupun jalan menuju air terjun sudah di cor dengan beton tetapi hutan teropis tersebut masih terlihat terjaga, di jalan menuju air terjun juga terdapat tempat duduk yang terbuat dari semen, tempat duduk tersebut sebenarnya di buat oleh dinas pariwisata beberapa tahun yang lalu tapi terlihat jarang di gunakan pengunjung terlihat dari lumut yang tumbuh subur menutupi seluruh permukaan tempat duduk tersebut.

Setelah melakukan perjalaan menelusuri jalan setapak dan mengalahkan satupersatu anak tangga selama 15 menit, maka ahirnyak kami sampai di air terjun sikulikap, pemandangan yang indah dan asri, pepohonan yang besar, batu cadas yang menjulang tinggi di samping kanan dan kiri jalan menjadi pemandangan yang sangat menakjudkan. Mendengar suara percikan-percikan air dan suara binatang-binatang hutan dan ditambah lagi dengan udara yang sejuk membutat kami terasa tenang melupakan sejenak kepenekan dan rutinitas sehari-hari.

Tebing batu yang berada di sebelah kanan Air Terjun, yang biasa digunakan oleh Ppncita alam sebagai tempat untuk berlatih Panjat Tebing


Air terjun ini dikelilingi hutan tropis Bukit Barisan, memiliki ketinggian jatuhnya 30 m. Air terjun ini berada di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Dari informasi yang kami peroleh bahwa Sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan. Hutannya merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Taman Nasional Gunung Leuser.yang berada dalam Kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah Karo.
Indahnya Air Terjun dari kejauhan

Di salah satu sisi air terjun berdiri pendopo yang bentuk atapnya menyerupai rumah adat Karo, ada berjumlah dua pendopo yang dibuat Pemerintah Kabupaten Karo untuk pengunjung yang datang ke tempat tersebut. Tapi tampak pendopo tidak terawat dan banyak coretan-coretan tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawap, selain coretan-coretan, sampah makanan pengunjung  berserakan di sekitar pendopo tersebut sehingga mengurangi keindahan air terjun.
Air Terjun Sikulikap

Handoko yang merupakan warga kota medan, saat mendatangi Sampuren Sikulikap yang kedu kalinya menyayangkan keadaannya air terjun saat ini. Pria penggemar berpetualang ini berkunjung bersama dengan rekan-rekannya yang sebelumnya belum pernah ke air terjun tersebut.

 Handoko merasa senang bercampur kecewa saat sampai di  lokasi. Pemandangan air terjun sangat indah selain itu juga ada beberapa pelajaraan yang bisa kita dapat di air terjun ini, pelajaran bagaimana kita menghargai alam dan menjaganya, peria betubuh kurus ini kecewa karna keadaan air terjun yang sangat tidak terawat menurutnya, tidak ada perubahaan yang berarti saat pertama kali datang ke air terjun dengan keadaan sekarang.

“dulu waktu pertama kali saya kesini jalanya masih rusak dan ada beberapa jalan yang terkena longsor, setelah beberapa tahun saya kesini lagi masih sedikit yang tampak di bagusi, padahal air terjunya sangat bagus lo, terus kalau masuk kedalam tak perlu bayar, dari info yang saya dapat dulu air terjun ini jadi kunjuangan Vaforit wisata baik dalam maupu luar negeri lo bang ” ujar peria yang bertubuh kurus tersebut. Menurutnya perlu ada peromosi dan perhatian khusus dari pemerintah untuk menarik pengunjung ke air terjun tersebut.

Di sebelah kanan air tejun ternyata ada tempat yang sering dipakai untuk latihan panjat terbing, pada hari itu kami sangat beruntung karna menyaksikan dan berjumpa dengan beberapa mahasiswa pencinta alam yang sedang melakukan latihan penjat tebing. Mahasiswa tersebut dengan cekatan memanjat satu persatu tumpuan bantu cadas untuk sampai ke atas, di bawah beberapa mahasiswa menyemangati teman-temanya yang memenjat sebari berteriak sambil bertepuk tangan.

Anggung, salah seorang yang ikut latihan tersebut juga tampak sibuk mempersiapkan perlengkapanya, “ Kami memang sering kesini latihan bang, biasanya kami juga mendirikan tenda di sini. Tenang bang kalau disini, kalau pagi hari bang dari sini, cantik pemandangannya bang lihat matahari kalau terbit, terus kadang-ladang juga ada burung-burung hutan yang cantik terbang di sekitar sini. Pokoknya mantaplah bang, tapi memang sayang bang kurang di perhatikan air terjunya, trus pengungujung juga gak banyak kesini bang. Sepertinya pemerintah kurang promosi bang ” tutur wanita yang berpostur tegap itu.    

Menurut ibu Br Ginting yang sudah lama berjualaan jagung di simpang rute masuk air terjun bahwa air terjun tersebut tidak terlalu banyak pengunjungnya, sebagian besar wisata yang datang ke dataran tinggi Karo tidak tahu bahwa di sini ada air terjun ungkapnya.

“pada era 90-an Sampuren sikulikap adalah opjek wisata idola di Berastagi. Pada saat itu banyak wisatawan domestik maupun manca negara yang datang menikmati keindahaan air terjun ini. Kalau sekarang banyak wisatawan tidak tahu ada air terjun  di bawah sana, kebanyakaan wisatawan hanya berhenti di warung-warung penjual jagung yang ada di penatapan ini, makanya memang perlu ada perhatian khusus dan promosi dari semua pihak terutama pemerintah Kabupaten Karo sendiri, tuturnya.


3 komentar:

  1. Balasan
    1. Kalau nanti main k medan kabari kak. Cuma sayang airnya jorok karna jadi tempat pembuangan limbah PT. AQUA.

      Pandan Adventure

      Hapus
  2. sayang sekali kalau airnya sekarang jadi jorok.... terakhir saya kesana sekitar tahun 1993 (lama ya...) airnya bening segar. Jalan menuju ke bawah belum di beton, masih berupa tangga tanah dgn pembatas bambu. belum ada bangunan apapun, sampah pun tak ada.
    Miris juga dengan kondisinya sekarang seperti diterangkan di atas.
    Sampuren Sikulikap tunggu aku.....

    BalasHapus