Tersembunyi diantara pepohonan yang menjulang tinggi, terletak di dalam hutan tropis, pemandangan alam yang luar biasa akan di nikmati bagi siapa saja datang ke Objek wisata Alam ini. rintihan suara khas serangga hutan Akan menemani damai di dalam hutanya. percikan air yang bening terasa damai saat mengenai kulit. pesonanya dapat mengikat siapa saja yang datang kepadanya.
Pagi itu udara di medan terasa sangat
panas ditambah dengan kebisingan hiruk-pikuk bunyian keleksoon dan suara
kendaraan yang lalu lalang, memantapkan langkah kami untuk berangkat
menuju salah satu objek witasa alam yang ada di kota sejuk dataran tinggi
Kabupaten karo. Perjalaan dimulai dari medan sikitar pukul 10 pagi. Panas
matahari pagi itu seperti terasa di atas ubun-ubun, menyengat menghantam
kulit,
udara kota medan yang panas mengawali perjalaan kami. Perjalaan dilakukan
dengan menggunakan Sepeda motor, setelah mengisi Minyak kendaraan dan mengecek
semua perlengkapan yang dibutuhkan, maka kami melakukan
perjalaanan.
Setelah sekitar empat pulu lima menit
menempuh perjalaan akhirnya sampai di sembahe, Kabupaten Deli Serdang. Lalulintas
yang padat dari kota medan pagi itu menyebabkan kemacetan di beberapa tikungan
yang menyempit dan jalan yang berlubang, tampak beberapa masyaratak sekitar dan
pengguna jalan mengatur arus kendaran agar tidak terjadi kemacetan panjang, hal
serupa memeng sering terjadi jika di akhir pekan, kebanyakan masyarakat Kota
Medan menghabiskan masa libur akhir pekan ke dataraan tinggi karo, sehingga tidak
heran pada hari libur arus kendaaaran saat padat dan macat.
Sebelum memasuki desa Sibolangit
pertunjukan tikungan yang tajam dan pemandangan hutan tropis segera di mulai,
badan yang tadinya gerah dan lengket karna berkeringat seketika hilang di
hampas angin sejuk hutan tropis Desa Sibolangit yang masih terjaga. Sesekali
penjual durian yang berada di kanan dan kiri jalan Sibolangit menggoda kru
bidik untuk sekedar singgah mencicipi durian jualanyan. Tidak hanya buah durian
saja yang dijual ada juga buah yang akan membuat anda terus tambah samapi perut
kenyang bila menjadikanya lauk tambahaan pada saat makan, namanya Petai, petai
tersebut merupakaan hasil kebun dari penduduk sekitar.
Melewati Bandar baru kami mulai bergoyang kekiri
dan kekanan di atas sepeda motor saat melintasi
satu persatu kelok-kelok tikungan amoy yang saling berdekatan, memasuki kawasan
ini kita akan dihidangkan dengan pemandangan pepohonan hijau dan asri pegunungan
Bukit Barisan di Sibolangit yang menawan ditambah lagi dengan udara yang sejuk.
Sesekali kru bidik mengurangi laju kecepatan sepeda motor untuk sekedar melihat
dan menikmati indahnya pemandangan desa-desa yang tidak tersusun rapi dari atas
tikungan amoy Bandar Baru.
Melintasi
gapura perbatasan antara Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo, udara
dingin mulai menusuk sampai ketulang sum-sum. Baliho dan spanduk-spanduk bergantungan tidak rapi ada
yang terpampang di pepohonan dan dipigiran jalan sehingga menganggu pandangan
mata dan estetika wisata .
Tak jauh dari gapura
selamat datang di Kabupaten Karo, mata kami tertuju pada salah satu pamlet
bertuliskan Selamat Datang di Objek
Wisata Air Terjun Sikulikap yang merupakan objek wisata yang akan kami akan kunjungi, beberapa meter dari
pampelet tersebut terdapat warung-warung penjual jagung yang berbaris rapi,
Kami memutuskan untuk berhenti
sejenak di warung jagung tersebut.
Pintu masuk Air Terjun, tak jauh dari gapura selamat datang di Kabupaten Karo
Setelah
beristirahat sejenak sekedar menghilangan lelah dan mengumpulkan tenaga sambil
menikmati segelas teh manis panas dan jagung bakar yang terhidang di meja
seraya memandang indahnya pemandangan alami dan beberapa monyet yang
bergantungan di pohon dan sebagian ada juga di pinggir gubuk jagung seraya
menggoda untuk memberikan jagung yang
sedang kami nikmati.
Tanpa berlama-lama bersistirahan kami melanjutkan perjlanaan
menuju air terjun sukulikap, setelah meninitipkan Tas dan Sepedar motor, kami memasuki
jalan setapak menuju air terjun, memasuki hutan, kami disambut dengan
suara-suara serangga hutan, seakan-akan tahu dengan kedatangan kami. Pohon-pohon
yang besar berdiri kokoh dan menjulang tinggi diantara tangga-tangga beton yang
rapuh dan berlumut, menunjukkan bahwa hutan menuju air terjun sikulikap ini masih
terjaga. sesekali kami juga di kejutkan dengan monyet-monyet yang melompat dari
dahan pohon satu ke pohon lain sambil berteriak saling bersahut-sahutan.
Walupun jalan menuju air terjun sudah di
cor dengan beton tetapi hutan teropis tersebut masih terlihat terjaga, di jalan
menuju air terjun juga terdapat tempat duduk yang terbuat dari semen, tempat
duduk tersebut sebenarnya di buat oleh dinas pariwisata beberapa tahun yang
lalu tapi terlihat jarang di gunakan pengunjung terlihat dari lumut yang tumbuh
subur menutupi seluruh permukaan tempat duduk tersebut.
Setelah melakukan perjalaan menelusuri
jalan setapak dan mengalahkan satupersatu anak tangga selama 15 menit, maka
ahirnyak kami sampai di air terjun sikulikap, pemandangan yang indah dan asri,
pepohonan yang besar, batu cadas yang menjulang tinggi di samping kanan dan
kiri jalan menjadi pemandangan yang sangat menakjudkan. Mendengar suara
percikan-percikan air dan suara binatang-binatang hutan dan ditambah lagi
dengan udara yang sejuk membutat kami terasa tenang melupakan sejenak kepenekan
dan rutinitas sehari-hari.
Tebing batu yang berada di sebelah kanan Air Terjun, yang biasa digunakan oleh Ppncita alam sebagai tempat untuk berlatih Panjat Tebing
Air terjun ini dikelilingi hutan tropis Bukit
Barisan, memiliki ketinggian jatuhnya 30 m. Air terjun ini berada di Desa Doulu
Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Dari informasi yang kami peroleh
bahwa Sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit
Barisan. Hutannya merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Taman Nasional
Gunung Leuser.yang berada dalam Kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah Karo.
Indahnya Air Terjun dari kejauhan
Di salah satu sisi air terjun berdiri
pendopo yang bentuk atapnya menyerupai rumah adat Karo, ada berjumlah dua
pendopo yang dibuat Pemerintah Kabupaten Karo untuk pengunjung yang datang ke
tempat tersebut. Tapi tampak pendopo tidak terawat dan banyak coretan-coretan
tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawap, selain coretan-coretan, sampah
makanan
pengunjung berserakan di sekitar pendopo
tersebut sehingga mengurangi keindahan air terjun.
Air Terjun Sikulikap
Handoko yang merupakan warga kota medan,
saat mendatangi Sampuren Sikulikap yang kedu kalinya menyayangkan keadaannya
air terjun saat ini. Pria penggemar berpetualang ini berkunjung bersama dengan
rekan-rekannya yang sebelumnya belum pernah ke air terjun tersebut.
Handoko merasa senang bercampur kecewa saat sampai
di lokasi. Pemandangan air terjun sangat
indah selain itu juga ada beberapa pelajaraan yang bisa kita dapat di air
terjun ini, pelajaran bagaimana kita menghargai alam dan menjaganya, peria
betubuh kurus ini kecewa karna keadaan air terjun yang sangat tidak terawat
menurutnya, tidak ada perubahaan yang berarti saat pertama kali datang ke air
terjun dengan keadaan sekarang.
“dulu waktu pertama kali saya kesini
jalanya masih rusak dan ada beberapa jalan yang terkena longsor, setelah
beberapa tahun saya kesini lagi masih sedikit yang tampak di bagusi, padahal
air terjunya sangat bagus lo, terus kalau masuk kedalam tak perlu bayar, dari info
yang saya dapat dulu air terjun ini jadi kunjuangan Vaforit wisata baik dalam
maupu luar negeri lo bang ” ujar peria yang bertubuh kurus tersebut. Menurutnya
perlu ada peromosi dan perhatian khusus dari pemerintah untuk menarik
pengunjung ke air terjun tersebut.
Di sebelah kanan air tejun ternyata ada
tempat yang sering dipakai untuk latihan panjat terbing, pada hari itu kami sangat
beruntung karna menyaksikan dan berjumpa dengan beberapa mahasiswa pencinta
alam yang sedang melakukan latihan penjat tebing. Mahasiswa tersebut dengan
cekatan memanjat satu persatu tumpuan bantu cadas untuk sampai ke atas, di
bawah beberapa mahasiswa menyemangati teman-temanya yang memenjat sebari
berteriak sambil bertepuk tangan.
Anggung, salah seorang yang ikut latihan
tersebut juga tampak sibuk mempersiapkan perlengkapanya, “ Kami memang sering
kesini latihan bang, biasanya kami juga mendirikan tenda di sini. Tenang bang
kalau disini, kalau pagi hari bang dari sini, cantik pemandangannya bang lihat
matahari kalau terbit, terus kadang-ladang juga ada burung-burung hutan yang
cantik terbang di sekitar sini. Pokoknya mantaplah bang, tapi memang sayang
bang kurang di perhatikan air terjunya, trus pengungujung juga gak banyak
kesini bang. Sepertinya pemerintah kurang promosi bang ” tutur wanita yang
berpostur tegap itu.
Menurut ibu Br Ginting yang sudah lama berjualaan
jagung di simpang rute masuk air terjun bahwa air terjun tersebut tidak terlalu
banyak pengunjungnya, sebagian besar wisata yang datang ke dataran tinggi Karo
tidak tahu bahwa di sini ada air terjun ungkapnya.
“pada era 90-an Sampuren sikulikap
adalah opjek wisata idola di Berastagi. Pada saat itu banyak wisatawan domestik
maupun manca negara yang datang menikmati keindahaan air terjun ini. Kalau
sekarang banyak wisatawan tidak tahu ada air terjun di bawah sana, kebanyakaan wisatawan hanya
berhenti di warung-warung penjual jagung yang ada di penatapan ini, makanya
memang perlu ada perhatian khusus dan promosi dari semua pihak terutama
pemerintah Kabupaten Karo sendiri, tuturnya.
waw keren air terjun nya :)
BalasHapuskapan-kapan bisa dtng ksini nih
Paket Wisata Lombok
Mutiara Lombok
lombok property
Kalau nanti main k medan kabari kak. Cuma sayang airnya jorok karna jadi tempat pembuangan limbah PT. AQUA.
HapusPandan Adventure
sayang sekali kalau airnya sekarang jadi jorok.... terakhir saya kesana sekitar tahun 1993 (lama ya...) airnya bening segar. Jalan menuju ke bawah belum di beton, masih berupa tangga tanah dgn pembatas bambu. belum ada bangunan apapun, sampah pun tak ada.
BalasHapusMiris juga dengan kondisinya sekarang seperti diterangkan di atas.
Sampuren Sikulikap tunggu aku.....